Prakata

Wellcomezz
Makasih banyak dah ngunjungin blog kami..
mudah2an ada informasi yang bermanfaat dari Blog ini.
Peace n AlwaYs ------ Say No To Drugs n Stop Global Warming!!!!!!!

Selasa, 03 Juni 2008

Jurnal Penelitian Balance Scorecard RSI Faisal Makassar

STUDI PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD BERDASARKAN PERSPEKTIF PROSES

BISNIS INTERNAL DAN PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN

DI RUMAH SAKIT ISLAM FAISAL

MAKASSAR

PENULIS

Zaldy Alqadri

Dr. Darmawansyah, SE, MS

Ir. Nurhayani, MS

Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Jl. Tidung VIII Stp. 10 No. 137 Makassar

Telp/Hp. (0411) 862380 / 081355417027

E-mail : www.Alqadriz@yahoo.com

ABSTRAK

ZALDY ALQADRI

“STUDI PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD BERDASARKAN PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL DAN PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN DI RUMAH SAKIT ISLAM FAISAL MAKASSAR”

( xi + 70 Halaman + 8 Tabel + 6 Lampiran)

Dalam lingkungan yang semakin kompetitif manajemen perusahaan harus didukung untuk meningkatkan kinerjanya dengan cara menyempurnakan sistem pengukuran kinerja tradisional karena dalam sistem pengukuran tradisional yang menekankan pada ukuran keuangan sebagai tolok ukur kinerja memiliki keterbatasan. Untuk mengatasi keterbatasan ini, maka diciptakan suatu metode pendekatan baru yang mengukur kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan 4 (empat) aspek yaitu aspek keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta proses pembelajaran dan pertumbuhan yang disebut dengan Balanced Scorecard.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran penilaian kinerja Rumah Sakit dengan metode Balanced Scorecard berdasarkan perspektif proses bisnis internal (BTO, GDR dan NDR) dan pertumbuhan dan pembelajaran (retensi petugas dan kepuasan petugas) di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Jenis data yang digunakan ada dua yaitu data sekunder dan data primer. Sampel dalam penelitian ini adalah petugas yang ada di Rumah Sakit Islam Faisal. Penelitian dilakukan terhadap 70 responden dan perhitungan rasio-rasio kinerja di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kinerja Rumah Sakit Islam Faisal Makassar pada perspektif proses bisnis internal berdasarkan pada kecenderungan angka BTO (Bed Turn Over), mengalami penurunan. Kinerja Rumah Sakit Islam Faisal Makassar pada perspektif proses bisnis internal berdasarkan pada kecenderungan angka GDR ( Gross Death Rate), mengalami penurunan. Kinerja Rumah Sakit Islam Faisal Makassar pada perspektif proses bisnis internal berdasarkan pada kecenderungan angka NDR (Net Death Rate) mengalami penurunan. Sedangkan kinerja Rumah Sakit Islam Faisal Makassar pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berdasarkan pada kecenderungan nilai retensi petugas meningkat. Kinerja Rumah Sakit Islam Faisal Makassar pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berdasarkan pada indikator kepuasan petugas kinerja Rumah Sakit Islam Faisal dapat dikatakan baik.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan pihak rumah sakit harus lebih meningkatkan kualitas pelayanan dengan memberikan pelatihan dan pendidikan intensif, agar dalam menangani pasien lebih efektif dan efisien. Pihak rumah sakit perlu lebih meningkatkan kompetensi karyawan dan melibatkan karyawan dalam mengambil keputusan demi menjaga hubungan baik antar karyawan.

Daftar Pustaka : 23 (1990 – 2007)

A. Pendahuluan

Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang memiliki tanggung jawab kepada stakeholder harus cerdik dan bijaksana dalam merancang manajemen strategi.. Oleh karena itu faktor keuangan tidak dapat lagi dijadikan sebagai satu-satunya pedoman untuk menilai kinerja manajemen. Sehingga diperlukan sebuah konsep yang nyata bagi rumah sakit untuk dapat meningkatkan kinerjanya baik secara keuangan dan non keuangan. Konsep tersebut adalah Balance Scorecard (Sofian Lusa, 2007).

Rumah sakit Islam Faisal Makassar merupakan salah satu badan usaha yang menerapkan perspektif keuangan sebagai tolak ukur dalam menilai kinerja rumah sakit. Metode penilaian kinerja menggunakan laporan keuangan memang cara termudah dalam menilai kinerja manajemen. Tetapi banyak aspek-aspek lain yang secara langsung dapat mempengaruhi kinerja suatu rumah sakit. Oleh sebab itu, penerapan metode Balance Scorecard sangat diperlukan untuk perkembangan rumah sakit dalam lingkungan yang semakin kompetitif. Azka Mun’in (2001) melakukan penelitian tingkat kepuasan terhadap rumah sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang yang menyebutkan bahwa selama tahun 1997 – 1999 perspektif konsumen menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan yang belum memuaskan sehingga menyebabkan turunnya customer retention (42,04%) dan pertumbuhan new customer (11,11%). Kemudian pada perspektif pertumbuhan dalam pembelajaran memperlihatkan tingkat kepuasan karyawan yang rendah (45,16%), tingkat kedisiplinan karyawan dan tingkat kesetiaan karyawan menurun (1,72% dan 0,47%).

Dalam penelitian ini hanya akan membahas mengenai penerapan Balance Scorecard pada rumah sakit Islam Faisal yang ditinjau dari perspektif bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kinerja petugas rumah sakit Islam Faisal ditinjau dari perspektif bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

B. Bahan dan Metode

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di rumah sakit Islam Faisal yang terletak di Kecamatan Rappocini, kota Makassar dengan alas an bahwa penerapan Balance Scorecard dalam mengukur kinerja rumah sakit di Rumah Sakit Islam Faisal merupakan langkah strategic dalam melipatgandakan kinerja. Pemilihan tempat penelitian ditunjuk langsung oleh peneliti.

2. Desain dan Variabel Penelitian

Metode penelitian adalah metode deskriptif, yaitu melihat gambaran kinerja rumah sakit Islam Faisal ditinjau dari perspektif bisnis internal ( BTO, GDR, NDR ) dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (Retensi petugas dan Kepuasan petugas).

3. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah petugas rumah sakit Islam Faisal yang berjumlah 234 orang yang akan digunakan untuk menilai kepuasan petugas pada aspek pertumbuhan dan pembelajaran. Sampel dalam penelitian ini adalah para responden yang akan menjawab pertanyaan – pertanyaan yang ada dalam kuesioner.Penentuan besar sampel menggunakan rumus Slovin yaitu sebanyak 70 sampel.

4. Pengumpulan Data

Pengumpulan data terdiri dari dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui wawancara terpimpin dengan menggunakan kuesioner berbentuk chek list. Data primer ini berupa hasil jawaban responden mengenai kepuasan petugas. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari Rumah Sakit Islam Faisal berupa data rasio-rasio kinerja selama dua tahun terakhir serta profil Rumah Sakit Islam Faisal.

5. Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam mengolah data adalah analisis kuantitatif. Pengukuran kinerja masing-masing perspektif adalah sebagai berikut.

a. Perspektif bisnis internal (berdasarkan data sekunder yang diambil dari rumah sakit Islam Faisal)

    1. Bed Turn Over Ratio (BTO)

X 100 %

Jumlah pasien keluar RS (hidup + mati)

Jumlah tempat tidur

2. Gross Death Rate (GTO)

X 100 %

Jumlah pasien mati seluruhnya dirawat

Jumlah pasien keluar rumah sakit (hidup + mati)

3. Net Death Rate (NDR)

X 100 %

Jumlah pasien mati diatas 48 jam dirawat

Jumlah pasien keluar rumah sakit (hidup + mati)

b. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ( berdasarkan data sekunder dan penyebaran kuesioner terhadap petugas rumah sakit Islam Faisal ).

1. Retensi karyawan

Jumlah karyawan keluar

Jumlah total karyawan pada tahun berjalan

2. Kepuasan karyawan

Dianggap sebagai penentu dari kedua pengukuran sebelumnya. Pengukurannya dilakukan dengan survey kepuasan petugas melalui kuesioner. Mengukur rata-rata kepuasan karywan dengan memberikan nilai pada jawaban kuesioner sesuai dengan tingkat kepuasan yang dirasakan. Nilai yang diberikan adalah :

1 = Sangat tidak puas

2 = Tidak puas

3 = Puas

4 = Sangat puas

C. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Karakterisrik umum responden merupakan ciri khas yang melekat pada diri responden. Karakteristik umum responden mengacu pada variabel kepuasan petugas berdasarkan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

Tabel 1

Distribusi Responden Berdasarkan Umur , Jenis Kelamin dan Pendidikan di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar

Tahun 2008

Variabel

Jumlah (n)

Persen (%)

Umur :

20 – 24

25 – 29

30 – 34

35 – 39

40 – 44

45 – 49

>50

11

16

12

10

12

7

2

15,7

23

17,1

14,3

17,1

10

2,8

Jumlah

70

100

Jenis Kelamin :

Laki - Laki

Perempuan

18

52

25,7

74,3

Jumlah

70

100

Pendidikan :

SLTA/Sederajat

D3

S1

29

36

5

42

51

7

Jumlah

70

100

Sumber : Data Primer

2. Deskripsi Variabel yang diteliti

Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah perspektif proses bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

a. Perspektif Proses Bisnis Internal

Perspektif ini terdiri dari BTO (Bed Turn Over), GDR (Gross Death Rate) dan NDR (Net Death Rate)

Tabel 2

Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal Berdasarkan Angka BTO,

GDR, NDR Pada Rumah Sakit Islam Faisal Makassar

Tahun 2006-2007

INDIKATOR

Tahun

TREND

2006

2007

BTO (kali)

55,71

50,93

Turun 4,78

GDR (permil)

36,75

49,29

Naik 12,54

NDR (permil)

26,49

34,57

Naik 8,08

Sumber : Data Sekunder

b. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Perspektif ini terdiri dari dua indikator, yaitu retensi petugas dan kepuasan petugas.

1. Retensi Petugas

Retensi Tahun 2006 Retensi Tahun 2007










2. Kepuasan Petugas

Tabel 3

Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan Kerja Petugas Pada Rumah Sakit Islam Faisal Makassar Tahun 2008

Kepuasan Kerja

Jumlah (n)

Persen (%)

Sangat Puas (SP)

12

17,14

Puas (P)

48

68,58

Tidak Puas (TP)

9

12,88

Sangat Tidak Puas (STP)

1

1,4

Jumlah

70

100

Sumber : Data Primer

D. Pembahasan

1. Perspektif Proses Bisnis Internal

a. BTO (Bed Turn Over)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Islam Faisal yang disajikan pada tabel 4, diperoleh hasil bahwa angka BTO (Bed Turn Over) dari tahun 2006 – tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 4,78 kali ( 55,71 kali – 50,93 kali = 4,78 kali ).

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat perputaran tempat tidur yang terisi terus menurun. Penurunan angka BTO ini dapat diartikan bahwa jumlah pasien yang dapat tertangani oleh Rumah Sakit Islam Faisal Makassar semakin menurun. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2007 terjadi penurunan angka BTO sebesar 4,78 kali jika di bandingkan dengan tahun 2006.

Kinerja Rumah Sakit Islam Faisal Makassar pada perspektif proses bisnis internal menurun dengan berdasarkan pada kecenderungan angka BTO (Bed Turn Over). Hal ini disebabkan karena angka BTO (Bed Turn Over) mengalami penurunan pada tahun 2007 dibandingkan dengan tahun 2006.

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Aji Dwi Prihananto (2006). Dimana hasil penelitiannya di diperoleh peningkatan angka BTO (Bed Turn Over) pada Rumah Sakit Kristen Tayu Pati Semarang. BTO (Bed Turn Over) dari tahun 2004-2005 mengalami peningkatan sebesar 2,81 kali sebab angka BTO (Bed Turn Over) pada tahun 2004 sebesar 16,58 kali dan angka BTO (Bed Turn Over) pada tahun 2005 sebesar 19,39 kali. (Aji Dwi Prihananto, 2006)

b. GDR (Gross Death Rate)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Islam Faisal yang disajikan pada tabel 5, diperoleh hasil bahwa angka GDR (Gross Death Rate) pada tahun 2006 sebesar 36,75 permil dan angka GDR (Gross Death Rate) pada tahun 2007 sebesar 49,29 permil. Dari hasil perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa angka GDR (Gross Death Rate) dari tahun 2006-2007 mengalami peningkatan sebesar 12,54 permil.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kinerja yang ditunjukkan Rumah Sakit Islam Faisal Makassar dalam hal perawatan, pencegahan, kecepatan serta keamanan pasien kurang memuaskan karena jumlah pasien yang meninggal belum dapat diminimalisir.

Kinerja Rumah Sakit Islam Faisal Makassar pada perspektif proses bisnis internal berdasarkan pada kecenderungan angka GDR (Gross Death Rate) menurun. Hal ini disebabkan karena angka GDR (Gross Death Rate) mengalami peningkatan pada tahun 2007 dibandingkan dengan tahun 2006 yang sangat signifikan dan sangat tinggi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aji Dwi Prihananto (2006). Dimana hasil penelitiannya juga diperoleh peningkatan angka GDR (Gross Death Rate) pada Rumah Sakit Kristen Tayu Pati Semarang yang berarti bahwa kinerja RS tersebut menurun. GDR (Gross Death Rate) dari tahun 2004-2005 mengalami peningkatan sebesar 1,6% sebab angka GDR (Gross Death Rate) pada tahun 2004 sebesar 45,8% dan angka GDR (Gross Death Rate) pada tahun 2005 sebesar 47,4%. (Aji Dwi Prihananto, 2006)

c. NDR (Net Death Rate)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Islam Faisal yang disajikan pada tabel 6, diperoleh hasil bahwa angka NDR (Net Death Rate) pada tahun 2006 sebesar 26,49 permil dan angka NDR (Net Death Rate) pada tahun 2007 sebesar 34,57 permil. Dari hasil perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa angka NDR (Net Death Rate) dari tahun 2006-2007 mengalami peningkatan sebesar 8,08 permil.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kinerja yang ditunjukkan Rumah Sakit Islam Faisal Makassar dalam hal perawatan intensif dan keamanan terhadap pasien kurang memadai karena jumlah pasien yang meninggal setelah dirawat di rumah sakit selama lebih dari 48 jam belum dapat diminimalisir.

Kinerja Rumah Sakit Islam Faisal Makassar pada perspektif proses bisnis internal berdasarkan pada kecenderungan angka NDR (Net Death Rate) menurun. Hal ini disebabkan karena angka NDR (Net Death Rate) mengalami peningkatan pada tahun 2007 dibandingkan dengan tahun 2006.

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Aji Dwi Prihananto (2006). Dimana pada hasil penelitiannya diperoleh penurunan angka NDR (Net Death Rate) pada Rumah Sakit Kristen Tayu Pati Semarang yang berarti bahwa kinerja rumah sakit tersebut berdasarkan indikator angka NDR (Net Death Rate) meningkat. NDR (Net Death Rate) dari tahun 2004-2005 mengalami penurunan sebesar 10,6% sebab angka NDR (Net Death Rate) pada tahun 2004 sebesar 44,63% dan angka NDR (Net Death Rate) pada tahun 2005 sebesar 34,03%. (Aji Dwi Prihananto, 2006)

2. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

a. Retensi Petugas

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Islam Faisal melalui perhitungan dan pengolahan data sekunder didapatkan bahwa nilai retensi karyawan pada tahun 2006 sebesar 9,8 % dan nilai retensi petugas pada tahun 2007 sebesar 1,2 %. Dari hasil perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa nilai retensi petugas mengalami penurunan sebesar 8,6 %.

Hasil perhitungan tersebut berarti bahwa kemampuan rumah sakit dalam hal ini Rumah Sakit Islam Faisal untuk mempertahankan hubungan yang baik antar karyawan atau petugas dapat dikategorikan sudah berhasil. Hal ini dikarenakan jumlah karyawan yang keluar bekerja dari Rumah Sakit Islam Faisal mengalami penurunan sebesar 8,6 %.

Kinerja Rumah Sakit Islam Faisal Makassar pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berdasarkan pada kecenderungan nilai retensi petugas meningkat. Hal ini disebabkan karena nilai retensi petugas mengalami penurunan pada tahun 2007 dibandingkan dengan tahun 2006.

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Aji Dwi Prihananto (2006). Dimana pada hasil penelitiannya diperoleh peningkatan nilai retensi karyawan pada Rumah Sakit Kristen Tayu Pati Semarang yang berarti bahwa kinerja rumah sakit tersebut berdasarkan indikator nilai retensi karyawan menurun. Nilai retensi karyawan dari tahun 2004-2005 mengalami peningkatan sebesar 0,6 % sebab nilai retensi karyawan pada tahun 2004 sebesar 2,2 % dan nilai retensi karyawan pada tahun 2005 sebesar 2,8 %. (Aji Dwi Prihananto, 2006)

b. Kepuasan Petugas

Kepuasan kerja petugas merupakan hasil keseluruhan dari derajat rasa puas atau tidak puas petugas terhadap berbagai aspek dari pekerjaannya. Kepuasan kerja dapat pula mencerminkan sikap petugas terhadap pekerjaannya. Pengukuran kepuasan petugas pada penelitian ini mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Robbins.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dari 70 responden terdapat 12 orang responden (17,14 %) dengan kepuasan kerja pada kategori sangat puas, 48 orang (68,58 %) berada pada kategori puas, 9 orang (12,88 %) dengan kepuasan kerja pada kategori tidak puas serta 1 orang (1,4 %) yang berada pada kategori sangat tidak puas.

Kepuasan kerja individu berbeda-beda, hal ini disesuaikan dengan nilai-nilai tertentu dalam dirinya serta kebijakan dari organisasi seperti adanya perhatian dan dukungan untuk tumbuh dan berkembang melalui pelatihan, melanjutkan pendidikan serta adanya kesempatan untuk berkembang dalam karir. (Nursalam, 2002)

Kinerja Rumah Sakit Islam Faisal Makassar pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berdasarkan pada indikator kepuasan petugas dikatakan baik. Hal ini disebabkan karena persentase jawaban responden mengenai kepuasan petugas dominan pada kategori Sangat Puas (SP) dan Puas (P) sebesar 60 orang (17,14 % + 68,58 % = 85,72 %), sedangkan persentase jawaban responden mengenai kepuasan petugas pada kategori Tidak Puas (TP) dan Sangat Tidak Puas (STP) hanya10 orang (12,88 % + 1,4% = 14,28 %).

3. Kelemahan Dan Keterbatasan

Adapun keterbatasan pada penelitian ini yaitu :

1. Jangka waktu pengamatan pada penelitian ini hanya dua tahun terakhir (2006 – 2007), sehingga kurang menggambarkan kondisi dalam jangka panjang.

2. Pengukuran kinerja dalam penelitian ini hanya berdasarkan pada indikator-indikator yang terbatas pada tersedianya data yang dikeluarkan oleh pihak Rumah Sakit Islam Faisal.

E. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

a. Kinerja Rumah Sakit Islam Faisal Makassar pada perspektif proses bisnis internal berdasarkan pada kecenderungan angka BTO (Bed Turn Over), mengalami penurunan.

b. Kinerja Rumah Sakit Islam Faisal Makassar pada perspektif proses bisnis internal berdasarkan pada kecenderungan angka GDR ( Gross Death Rate), mengalami penurunan.

c. Kinerja Rumah Sakit Islam Faisal Makassar pada perspektif proses bisnis internal berdasarkan pada kecenderungan angka NDR (Net Death Rate) mengalami penurunan.

d. Kinerja Rumah Sakit Islam Faisal Makassar pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berdasarkan pada kecenderungan nilai retensi petugas meningkat.

e. Kinerja Rumah Sakit Islam Faisal Makassar pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berdasarkan pada indikator kepuasan petugas dapat dikatakan baik.

2. Saran

Dari kesimpulan yang telah diuraikan diatas, ada beberapa hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi puhak Rumah Sakit Islam Faisal Makassar :

a. Pada perspektif proses bisnis internal dengan melihat kecenderungan angka BTO (Bed TurnOver Ratio), angka GDR (Gross Death Rate) dan angka NDR (Net Death Rate) masih belum menunjukkan kinerja yang maksimal, oleh karena itu pihak rumah sakit harus lebih meningkatkan kualitas pelayanan baik dalam hal perawatan, pencegahan, kecepatan dan ketepatan penanganan, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pelayanan yang diberikan Rumah Sakit serta kepuasan pasien dapat meningkat. Kualitas pelayanan tersebut dapat ditingkatkan dengan memberikan pelatihan dan pendidikan intensif terhadap petugas kesehatan, agar dalam menangani pasien lebih efektif dan efisien sehingga angka GDR (Gross Death Rate) dan angka NDR (Net Death Rate) dapat menurun.

b. Kinerja perspektif pertumbuhan dan pembelajaran perlu lebih ditingkatkan walaupun telah menunjukkan kinerja yang baik. Dalam hal ini pihak rumah sakit perlu lebih meningkatkan perhatian terhadap kompetensi karyawan dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk tumbuh dan berkembang.

F. Daftar Pustaka

Darwanto, Herry. Balance Scorecard Untuk Organisasi Pemerintah, Diakses 29 Januari 2008

Gibson,J.L et al, Organisasi, Jilid I Edisi Bahasa Indonesia, Bina Rupa Aksara, Jakarta, 1996

Ilyas, Y, Kinerja (Teori, Penilaian, Penelitian), Cetakan Kedua, Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan, 2001

Kaplan Robert S, David P Norton, Balanced Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi, Penerit Erlangga, Jakarta, 2000

Kurniawan, 2005. Sisitem Penilaian dan Perencanaan Kerja Perusahaan Menggunakan Metode Balance Scorecard, Diakses 29 Januari 2008

Luis, Suwardi,Balanced Scorecard, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007

Moekijat, Pengembangan Manajemen dan Motivasi, Mandar Maju, Bandung, 1990

Muchlas, M, Perilaku Organisasi, Banyu Biru, Yogyakarta, 1997

Muninjaya, Gde. Manajemen Kesehatan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.2004

Mutasowifin, Ali, Penerapan Balanced Scorecard sebagai Tolak Ukur Penilaian Kinerja pada Badan Usaha Berbentuk Koperasi, Jurnal Universitas Paramadina Vol. 3, 2002

Nursalam, Manajemen Keperawatan, Jakarta, Salemba Medika, 2002.

Prahananto, Aji. 2006 Penerapan Balance Scorecard Sebagai Tolak Ukur Penilaian Kinerja Pada Badan Usaha Berebentuk Rumah Sakit ( Studi Kasus Di Rumah Sakit Kristen Tayu Pati ), Diakses 29 Januari 2008.

Prasetyono, dkk. 2006. Analisis Kinerja Rumah Sakit Daerah Dengan Pendekatan Balance Scorecard Brdasarkan Komitmen Organisasi, Pengendalian Intern Dan Penerapan Prinsip-prinsip Goal Corporate Governance (GCG), Diakses 29 Januari 2008

Profil Rumah Sakit Islam Faisal, 2007. Makassar.

Robbins, S.P, Nilai, Sikap dan Kepuasan Kerja dalam Perilaku Organisasi, PT Prenhalindo, Jakarta, 1991

Sasongko, Nanang. Balance Scorecard Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan, Diakses 29 Januari 2008

Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia (Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil), Refika Aditama, Bandung, 2007

Sofian, 2006. Berkenalan Dengan Balance Scorecard. Diakses tanggal 29 Januari 2008.

Susanto, Dedy, 2002. Penerapan Balance Scorecard Untuk Mengukur Kinerja Perusahaan Guna Meningkatkan Pendapatan Jangka Panjang. Diakses tanggal 29 Januari 2008

Tjiptono F, Chandra G, Service, Quality & Satisfaction, Penerbit Andi, Jogjakarta, 2005

Wijono, Djoko, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Vol. 1 Airlangga University Pers Surabaya,1999

Yuwono, Sony, dkk, Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2006

1 komentar:

阿里 Ali Mutasowifin mengatakan...

Tulisan yang bagus. Kebetulan, tulisan saya merupakan salah satu referensi yang anda gunakan dalam Daftar Pustaka. Semoga penelitian ini akan dapat bermanfaat, terutama bagi rumah sakit tempat penelitian, serta ilmu yang anda peroleh dapat bermanfaat bagi masyarakat.